SKOR.id –&nbsp;Indonesia berhasil menyabet predikat juara umum dalam cabang olahraga para catur Asian Para Games 2022.Hal itu terjadi menyusul tambahan tiga medali emas yang didapat di Hangzhou Qi-Yuan Chess Hall pada hari terakhir Asian Para Games 2022, &nbsp;Sabtu (28/10/2023).Emas pertama hari ini disumbangkan oleh Lilis Herna, Yuni Yula, dan Farta Simanja Nasip dari nomor beregu putri catur cepat PI RND 7.Selanjutnya, emas direbut tim Indonesia pada nomor beregu putri catur cepat VI-B2/B3 RND 7 melalui kerja keras Khairunnisa, Yuma Budiarti Farah, dan Wijayanti Putri Brahmana Aisah.Lalu, emas terakhir untuk Indonesia mampu diamankan ole Khairunnisa di nomor individual catur cepat VI-B2/B3 RND 7.Khairunnisa tak menyangka dirinya akan membawa pulang emas baik di kategori beregu maupun perseorangan.&nbsp;Terlebih, ini merupakan emas pertama yang diperoleh atlet muda para catur Tanah Air itu di kategori individu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cy7uDpFLP8B"></oembed></figure>"Rasanya senang tidak terkira soalnya Nissa belum perna mendapat medali emas perorangan. Di nomor beregu juga bisa bantu tim meraih medali,” kata Khairunnisa dikutip dari Antara.&nbsp;“Pokoknya saya melakukan yang terbaik, benar-benar jaga poin Nissa biar enggak jatuh ke tangan orang.”Selain emas, Indonesia juga mendapat tambahan perak dan perunggu di hari terakhir perlombaan.&nbsp;Medali perak berhasil didapatkan Gayuh Satrio, Hartono Adi, dan Jumadi di nomor catur cepat beregu putra VI-B2/B3 RND7.&nbsp;Gayuh Satrio juga mengamankan medali perak di kategori individu pada nomor Rapid VI-B2/B3 RND7 putra.Perak lain juga datang dari nomor beregu VI-B1 RND7 yang diperkuat oleh Tita Puspita, Halawa Yustina dan Wilma Margareta Sinaga.Lilis Herna Yulia juga mempersembahkan medali perak Asian Para Games 2022 dari nomor individu PI RND7.Sedangkan medali perunggu diraih oleh Yadi Sopian, Indra Yoga dan Fitriyanto Prasetyo di nomor beregu putra VI-B1 RND7.&nbsp;Tim Indonesia di nomor PI RND7 yang diperkuat oleh Tirto, Maksum Firdaus dan Alfrets Dien juga memperoleh medali perunggu.Pundi-pundi medali perunggu juga diraih Indonesia di kategori individu melalui Nasip Farta Simanja dan Tirto.Deputi CdM Kontingen Indonesia untuk Asian Para Games 2022, Andi Herman, pun mengapresiasi pencapaian Khairunissa dan kawan-kawan."Kita tahu catur selama ini dikuasai oleh beberapa negara khususnya dari negara pecahan Soviet,” ujar Andi Herman.“Ternyata kita bisa menandingi bahkan lebih baik dari mereka. Ini buah dari kerja keras dan displin yang tinggi.”Dengan demikian, tim para catur Indonesia total mengumpulkan 25 medali dengan rincian 10 emas, tujuh perak, dan delapan perunggu dari Asian Para Games 2022.Tepat di bawah Indonesia adalah tim para catur Thailand. Lalu, Iran melengkapi posisi tiga besar perolehan medali.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/LNx5GMb8Vuw?si=gQtnGxkan9NPUjdz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Indonesia berhasil menyabet predikat juara umum dalam para catur Asian Para Games 2022 setelah sukses mengoleksi 10 emas.

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Asian Para Games 2022: Tambah 3 Emas di Hari Terakhir, Para Catur Indonesia Sabet Juara Umum

SKOR.id - Setelah Asian Games 2022 tuntas digelar awal Oktober 2023 lalu, kini giliran Asian Para Games 2022 yang diselenggarakan di Hangzhou, Cina.Asian Para Games 2022 sendiri merupakan edisi keempat dari pesta olahraga atlet difabel terbesar di Benua Kuning.Rangkaian kompetisi Asian Para Games 2022 bergulir pada 19–28 Oktober 2023 dengan perebutan medali dimulai pada Senin (23/10/2023) atau sehari setelah opening ceremony.Menurut rencana, ada 502 medali emas dari 22 cabang olahraga/23 disiplin yang bakal diperebutkan oleh 44 negara peserta.Perebutan medali bakal berlangsung hingga Sabtu (28/10/2023) nanti sebelum closing ceremony Asian Para Games 2022 digelar di Hangzhou Sports Park Stadium.Rangkuman Asian Para Games 2022Tuan rumah Cina berhasil keluar sebagai juara umum Asian Para Games 2022 usai memuncaki klasemen raihan medali pada hari terakhir, Sabtu (28/10/2023).Kontingen Negeri Tirai Bambu finis dengan raihan total 521 medali yang terdiri dari 214 emas, 167 perak, dan 140 perunggu.Tanda-tanda Cina jadi juara umum Asian Para Games 2022 sejatinya sudah bisa diendus sejak hari pertama perebutan medali, Senin (23/10/2023).Kontingen Negeri Tirai Bambu langsung menggebrak dengan meninggalkan rivalnya dan akhirnya finis dengan rekor raihan medali terbanyak dalam satu gelaran Asian Para Games.Cina pun memperpanjang rekornya yang selalu jadi juara umum Asian Para Games sejak pertama digelar pada 2010 hingga edisi keempat dihelat 2022.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cy2jD1Tu54M"></oembed></figure>Sementara itu, peringkat kedua Asian Para Games 2022 diduduki Iran dengan 44 emas, 46 perak, dan 41 perunggu.Iran memenangi persaingan ketat atas Jepang yang pada akhirnya finis ketiga dengan 42 emas, 49 perak, dan 59 perunggu.Pada sisi lain, Indonesia yang sempat bersaing alot dengan Korea Selatan, India, Thailand, dan Uzbekistan untuk peringkat empat pada akhirnya finis keenam.Kontingen Indonesia menutup perjuangan di Asian Para Games 2022 dengan 29 emas, 30 perak, 36 perunggu.Indonesia terpaut tipis dari Korea Selatan di peringkat empat dengan 30 emas, 33 perak, dan 40 perunggu maupun India di posisi lima dengan 29 emas, 31 perak, 51 perunggu.Meski harus mengakui keunggulan tipis Korea Selatan dan India, pencapaian finis keenam di Asian Para Games 2022 jadi hal positif untuk Indonesia.Apalagi Indonesia menjaga tren selalu finis 10 besar yang dimulai sejak Asian Para Games edisi kedua di Incheon, Korea Selatan sekitar sembilan tahun lalu.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cy8EErmBS2t"></oembed></figure>Berikut klasemen akhir raihan medali Asian Para Games 2022:<figure class="table"><table style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);"><thead><tr><th style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">NO</th><th style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PEMBALAP</th><th style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">EMAS</th><th style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PERAK</th><th style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">PERUNGGU</th><th style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">TOTAL</th></tr></thead><tbody><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Cina</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">214</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">167</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">140</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">521</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Iran</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">44</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">46</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">41</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">131</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Jepang</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">42</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">49</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">59</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">150</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Korea Selatan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">33</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">40</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">103</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">India</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">29</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">31</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">51</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">111</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">6</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Indonesia</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">29</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">36</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">95</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Thailand</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">27</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">26</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">55</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">108</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Uzbekistan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">25</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">24</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">30</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">79</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Filipina</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Hong Kong</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">24</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">47</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kazakhstan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">21</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">41</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Malaysia</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">17</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">39</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">13</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Taiwan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">12</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">20</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Uni Emirat Arab</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">15</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Yordania</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">16</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Irak</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">7</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">14</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">17</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Singapura</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">18</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Sri Lanka</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">5</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">11</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">19</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Arab Saudi</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">20</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Mongolia</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">8</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">21</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Oman</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">22</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Vietnam</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">10</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">9</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">20</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">23</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kyrgyzstan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">4</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">24</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Pakistan</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">25</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Timor Leste</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">26</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Myanmar</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">3</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">27</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Suriah</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">2</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">28</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Bahrain</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">28</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Kuwait</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">28</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Makau</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">28</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Nepal</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">28</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Qatar</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr><tr><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">28</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">Yaman</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">0</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td><td style="border:1px dashed rgb(187, 187, 187);">1</td></tr></tbody></table></figure>*) Data diambil dari laman resmi Hangzhou2022.cn. **) Peringkat ditentukan dengan lebih dulu membandingkan raihan medali emas lalu perak dan perunggu. ***) Jika ada negara dengan raihan medali sama persis, peringkat ditentukan berdasar abjad (dalam bahasa Inggris). ****) Ada 11 negara yang finis tanpa meraih satu pun medali di Asian Para Games 2022Setelah Asian Para Games 2022 tuntas digelar, pesta olahraga atlet difabel terbesar di Benua Kuning ini dijadwalkan untuk menggelar edisi kelima sekitar tiga tahun lagi.Menurut rencana, Asian Para Games 2026 akan dilangsungkan di Aichi-Nagoya, Jepang pada 14–26 Oktober 2026 atau beberapa bulan setelah Asian Games 2026 tuntas digelar di tempat yang sama.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/L9WaPmG4Z3M?si=saCs-Dv_514eEfNn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Total ada 502 medali emas yang bakal diperebutkan dalam ajang Asian Para Games 2022 di Hangzhou, Cina.

Klasemen Akhir Asian Para Games 2022: Cina Juara Umum, Indonesia Finis Top 10 Lagi

SKOR.id - Perjalanan Indonesia di Asian Para Games 2022 terus berlanjut. Indonesia meraih perunggu dari para panahan.Ya, Ken Swagumilang meraih perunggu dari nomor individual compound putra di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, Cina, Jumat (27/10/2023).Ken meraih perunggu tersebut dalam pertandingan yang berlangsung menegangkan. Ken bahkan sempat tertinggal pada babak pertama.Dalam laga tersebut, Ken berhasil tampil tenang menjadi akurasinya hingga babak kelima.Akhirnya, Ken menang tipis dengan skor 114-112.Pencapaian ini sangat disyukuri oleh Ken karena Asian Para Games 2022 ini adalah kali pertamanya untuk tampil dalam ajang multicabang terbesar di Asia ini.Hal ini jelas membuat Ken mendapatkan banyak pelajaran berharga."Pertandingan tadi cukup menegangkan dan cukup memberi banyak pelajaran bagi saya secara pribadi karena Asian Para Games yang pertama bagi saya juga," tutur Ken usai pertandingan dalam rilis yang diterima Skor.id."Bahkan, sampai ke semifinal pun, saya sudah bersyukur karena tampil pertama kali itu memang agak susah (untuk) mengontrol diri sendiri, ya," kata Ken.Ken gagal melaju ke pertarungan perebutan medali emas karena kalah dari wakil India, Alisina Manshaezadeh. Keduanya bertarung ketat dengan skor 145-145 di akhir babak.Akan tetapi, Ken kalah dalam sesi shoot off atau penentuan di mana ia mendapatkan skor 9 sedang lawannya mendapat 10.Ken tidak memungkiri bahwa dirinya ingin mendapatkan lebih dari perunggu, namun ia mensyukuri hasil ini dan bertekad untuk mendapatkan emas di masa depan."Alhamdulillah, kalau dibilang puas enggak, tapi bersyukur, yang penting bersyukur masih bisa dikasih perunggu. Selanjutnya, harus emas di tangan," tutur Ken.Asian Para Games 2022 digelar di Hangzhou, Cina, 22-28 Oktober 2023. Sebanyak 3.100 atlet yang menghadiri ajang empat tahunan yang sempat tertunda karena pandemi ini.Sebanyak 22 cabang olahraga (23 disiplin) yang digelar dalam ajang untuk para atlet disabilitas ini.Indonesia hingga pukul 14:56 WIB telah mengumpulkan 23 emas, &nbsp;20 perak, dan 30 perunggu sehingga duduk di peringkat enam klasemen sementara.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mwlIhS_ccgQ?si=JHFfVG-ZyiUFfZml" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ken Swagumilang meraih perunggu dari nomor individual compound putra di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, Cina, Jumat (27/10/2023).

Asian Para Games 2022: Ken Swagumilang Raih Perunggu di Para Panahan

SKOR.id - Cabang olahraga (cabor) catur turut berkontribusi memenuhi target Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2022 dengan memborong medali pada Kamis (26/10/2023).Tak tanggung-tanggung, sebanyak tujuh keping emas berhasil disumbangkan tim para catur Merah Putih dalam sehari, yang didapat dari kategori individu dan beregu.&nbsp;Emas pertama dipersembahkan oleh Tirto yang turun dalam nomor Individual Standard PI Putra. Ia lalu kembali menyumbang medali bersama Maksum Firdaus dan Alfrest Dien di nomor Beregu Standard PI Putra.&nbsp;Kepingan emas juga datang dari Individual Standard IV-B1 Putra yang diraih melalui Indra Yoga. Pada nomor Beregu Standard IV-B1 Putra, ia bersama Yadi Sopian serta Prasetyo Fitrianto pun kembali meraihnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cy2vLuRLahg"></oembed></figure>Tim para catur putri Merah Putih tak ketinggalan memberikan medali emas. Yuni, Nasip Farta Simanja, dan Lilis Herna Yulia berhasil merengkuhnya di nomor Beregu Standard PI.Kemudian Aisyah Putri Wijayanti turut menorehkan raihan impresif dengan menyumbang dua keping emas untuk Kontingen Merah Putih pada nomor Individual Standard IV-B2/B3 dan Beregu Standard IV-B2/B3 bersama Khairunisa dan Farah Yumna Budiarti.&nbsp;Beberapa atlet peraih emas memang debutan di Asian Para Games (APG). Salah satunya Lilis Herna Yulia, yang memperkuat tim catur putri dalam nomor Standard PI. Ia mengaku senang bisa berkontribusi untuk Indonesia.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cy2wrOUrvGe"></oembed></figure>"Saya merasa bangga sekali, apalagi ini di Asian Para Games pertama saya. Alhamdulillah, saya bisa menyumbangkan yang terbaik buat Indonesia," kata Lilis.&nbsp;Dari tim putra, Indra Yoga pun mengungkapkan kegembiraannya dapat menorehkan catatan prestasi di Hangzhou, terlebih ia berhasil menyumbang dua emas."Alhamdulillah, perasaan bahagia banget tadi berjuang banget senang, sedih, semangat lagi karena memang tekanannya naik turun, tapi bisa melewati itu di final hingga sekarang dapat emas. Ini untuk Indonesia," tuturnya.Pada cabor para catur standard, Skuad Merah Putih juga mendapatkan dua medali perak dan empat perunggu. Dengan demikian, total yang direngkuh adalah 13 keping.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/vku1yvQxWf4?si=GBAiyWRjU3Fd2L2G" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skuad catur Indonesia berhasil merebut tujuh medali emas Asian Para Games 2022 sepanjang Kamis (26/10/2023).

Asian Para Games 2022: Tim Catur Indonesia Sukses Borong 7 Emas dalam Sehari

SKOR.id – Sprinter Indonesia Saptoyogo Purnomo tidak berhenti menorehkan prestasi dalam Asian Para Games 2022 Hangzhou. Pada Kamis (26/10/2023), ia membuat sejarah dengan mencetak hat-trick emas.&nbsp;Setelah merebut dua medali emas dari nomor lari 400 meter dan 200m T37 Putra, hari ini Saptoyogo kembali sukses meraihnya pada 100 meter T37 di Huanglong Sports Center Stadium, Hangzhou, Cina.&nbsp;Yogo, sapaan atlet asal Purwokerto, Jawa Tengah, tersebut, menunjukkan dominasinya di lintasan lari jarak pendek. Dalam nomor 100 meter T37 Putra, ia finis terdepan dengan catatan waktu 11,35 detik.&nbsp;Saptoyogo mengungguli Ali Yousef Alnakhli (Arab Saudi), yang finis sebagai runner-up dengan waktu 12,11 detik, dan Shreyansh Trivedi (India), yang mendapat perunggu berkat catatan 12,24 detik.Torehan ini tak hanya mengantarkan Saptoyogo Purnomo ke podium tertinggi, tetapi juga membawanya memecahkan rekor Asian Para Games (APG).&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Para_Atletik_Indonesia_Saptoyogo_Purnomo_55bb6fb15e.jpg" alt="Para Atletik Indonesia Saptoyogo Purnomo"><figcaption>Sprinter Indonesia Saptoyogo Purnomo meraih medali emas ketiganya di Asian Para Games 2022 Hangzhou setelah finis terdepan dalam nomor 100m T37 Putra, 26 Oktober 2023. (Dok. NPC Indonesia)</figcaption></figure>Yogo berhasil mempertajam rekor APG atas namanya sendiri yang diukir pada edisi 2018 lalu di Jakarta. Ketika itu ia membukukan waktu 11,49 detik. Kali ini, catatan sang sprinter lebih cepat 0,14 detik.“Saya merasa sangat puas dengan medali emas ini karena saya, selain mampu meraih medali emas (juga) sekaligus memecahkan rekor Asian Para Games,” ujar Yogo seusai perlombaan.&nbsp;Meskipun telah berhasil mencetak hat-trick emas di Hangzhou, Saptoyogo Purnomo masih memiliki ambisi lain. Ia barharap dapat membantu Indonesia kembali meraih medali di nomor estafet.“Untuk harapan ke depan, semoga di hari berikutnya bisa mendapatkan medali di lari nomor estafet universal. Semoga bisa mencapai target dan juga memecahkan rekor,” tutur Saptoyogo. &nbsp;&nbsp;Tak hanya cabang olahraga (cabor) para atletik, emas juga berhasil dipersembahkan para cycling (balap sepeda) Indonesia. Dua keping mampu diamankan melalui Sri Sugiyanti dan Muhammad Fadli Immammuddin.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Sri_Sugiyanti_dan_Ni_Mal_Magfiroh_801d5ef323.jpeg" alt="Sri Sugiyanti dan Ni'Mal Magfiroh"><figcaption>Atlet para balap sepeda Indonesia Sri Sugiyanti dan pilotnya, Ni'Mal Magfiroh, sukses meraih medali emas nomor Women's B Time Trial Asian Para Games 2022 Hangzhou, 26 Oktober 2023. (Dok. NPC Indonesia)</figcaption></figure>Dalam perlombaan di Chun’an Jieshou Sports Centre, Kamis pagi waktu setempat, Sri Sugiyanti menjadi yang tercepat di nomor Women’s B Time Trial. Ia mencatatkan waktu 27 menit 57,95 detik.Sri, yang dipiloti oleh Ni’mal Magfiroh, mengalahkan pembalap sepeda tuan rumah, Linhua Wang, di posisi kedua dengan waktu 28:52,31. Sedangkan perunggu disabet Nuz Azlia Syafinas Mohd Zais (Malaysia).&nbsp;Kemenangan Sri Sugiyanti didapat dengan perjuangan keras mempercepat kayuhan sepedanya meskipun harus menahan rasa sakit pada perut lantaran sempat alami kram saat pertandingan.“Saya tadi ingan pesan Ni’mal untuk terus paksa jangan sampai kendurkan kayuhan. Biarpun sudah sakit banget, tetap saya paksa supaya hasilnya bisa maksimal,” kata Sri sembari menangis setelah lomba.Emas ini menjadi bonus manis bagi Sri Sugiyanti. Ia sebenarnya sudah memenuhi target dengan menyabet satu medali perak di nomor Women’s 3000 meter Individual Pursuit pada Senin (23/10/2023).<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cy2P9TTLVbO"></oembed></figure>Sedangkan emas kedua dari para balap sepeda disumbangkan M. Fadli yang turun bersaing di nomor Men’s C4-5 Time Trial dengan jarak 18,5 kilometer. Ia finis dengan membukukan waktu 25:55,04.Fadli menyelesaikan perlombaan sekitar satu menit lebih cepat dari rival terdekatnya, Xian Wang (Cina), yang meraih perak. Sedangkan perunggu menjadi milik Boymurod Yavkochev (Uzbekistan).“Sebelum berlomba, saya memberikan semangat kepada atlet. Target awalnya, Sri satu perak sudah tercapai, sedangkan Fadli mendapat emas hari ini. Saya bilang ke mereka bahwa hasil ini adalah bonus dari perjuangan mereka yang tanding tanpa beban, nothing to lose, berkat usaha semuanya,” kata pelatih para balap sepeda Indonesia Fadillah Umar.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/LNx5GMb8Vuw?si=FEjOQlTnHflVhPBI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali emas sebanyak tiga keping lewat Saptoyogo Purnomo, Sri Sugiyanti, dan M. Fadli.

Asian Para Games 2022: Saptoyogo Hat-trick, Balap Sepeda Sumbang 2 Emas

SKOR.id – Kontingen Indonesia masih terus berjuang untuk memenuhi target yang telah dicanangkan pada Asian Para Games (APG) 2022 Hangzhou. Peluang masih terbuka bagi Skuad Merah Putih.Seperti diketahui, Indonesia ditarget bisa membawa pulang 19 medali emas, 23 perak, dan 25 perunggu ke Tanah Air, serta menembus 10 besar klasemen akhir Asian Para Games 2022.Guna mencapai tujuan tersebut, seluruh anggota kontingen, baik para atlet, pelatih, ofisial, dan juga NPC Indonesia saling mendukung.&nbsp;Dengan kekuatan 130 atlet yang dikirim bersaing dalam 12 cabang olahraga (cabor) yang diperlombakan di Hangzhou, total ada 173 nomor pertandingan diikuti penggawa Merah Putih dalam APG.&nbsp;Dan berdasarkan perhitungan tim analis Kontingen Merah Putih, dari jumlah itu, 80 nomor di antaranya Indonesia punya kans besar untuk masuk dalam babak final atau perebutan medali.“Dari hasil diskusi Analisa antara tim review Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan NPC Indonesia, dari 173 nomor yang kita ikuti, setidaknya ada 80 nomor pertandingan yang berpeluang masuk ke babak final, tentunya dengan target minimal 19 emas,” ujar Koordinator Tim Data Analisa Kontingen Indonesia Agung Robianto dalam jumpa pers hybrid, Selasa (24/10/2023) kemarin.Sejauh ini, upaya atlet-atlet Merah Putih dalam mendulang medali sudah on track atau sudah di jalur yang benar. Hal tersebut disampaikan oleh Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Angela Tanoesoedibjo.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Koordinator_Tim_Data_Analisa_Kontingen_Indonesia_di_APG_2022_Agung_Robianto_kiri_ba4c4367e6.jpg" alt="Koordinator Tim Data Analisa Kontingen Indonesia di APG 2022 Agung Robianto (kiri)"><figcaption>Koordinator Tim Data Analisa Kontingen Indonesia Agung Robianto (kiri) berbicara dalam konferensi pers Asian Para Games 2022 Hangzhou, 24 Oktober 2023. (Dok. NPC Indonesia)</figcaption></figure>Saat konferensi pers, Selasa sore kemarin, Skuad Merah Putih telah mendulang 12 medali, dengan rincian tiga emas, empat perak, serta lima perunggu. Kini, pada Rabu (25/10/2023) pukul 12.50 WIB, Indonesia menambah perolehan medali menjadi 20 keping, masing-masing lima emas, lima perak, dan 10 perunggu.“Semoga ini (target) menjadi semangat bukan pressure, saya dan Mas Menteri (Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo) dalam dua hari ini mengunjungi venue berbagai cabor untuk memberi semangat,” kata Angela.“Kami berbincang dengan atlet dan pelatih. Kita melihat semua atlet, pelatih, dan ofisial tetap semangat. Jadi, kami yakin dan optimistis Indonesia bisa terus berjuang dan mendapatkan peringkat lebih tinggi.&nbsp;Indonesia saat ini menempati peringkat ke-10 daftar perolehan medali. Masih ada waktu hingga 28 Oktober nanti bagi Skuad Merah Putih menambah pundi-pundi medali dan memperbaiki posisi klasemen.Menurut Agung Robianto, atlet Indonesia telah memenuhi catatan impresif selama APG 2022 bergulir sejauh ini. Sejumlah cabor mampu menunjukkan tren perkembangan yang signifikan.“Seperti kita kurang tahu kekuatan di para catur, khususnya tuan rumah, tapi apa yang kita khawatirkan setelah dua hari pertandingan ini ternyata kita masih bisa on the track dengan target. Insyaallah jika dilihat dari nomor-nomor unggulan, kita bisa (memenuhi target),” tutur Agung optimistis. &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gpteaJkJrm0?si=75UXRMbIoPZM3OsY" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berdasarkan analisa tim review Indonesia, dari 173 nomor pertandingan yang diikuti Kontingen Merah Putih, 80 di antaranya bisa tembus final atau perebutan medali.

Asian Para Games 2022: Indonesia Berpeluang Penuhi Target Melalui 80 Nomor Pertandingan

SKOR.id – Hingga Selasa (24/10/2023) sore, Kontingen Indonesia telah mengoleksi 12 medali pada Asian Para Games (APG) 2022. Menurut, Chef de Mission (CdM) Angela Tanoesoedibjo, mereka sudah on track.Ia melihat perjuangan atlet Merah Putih dalam memenuhi target di ajang multievent olahraga disabilitas terbesar se-Asia, sejauh ini berjalan sesuai target. Bahkan, ada beberapa kejutan.&nbsp;Dari total 12 medali yang sudah diraih, dengan rincian tiga emas, empat perak, dan lima perunggu. Jumlah ini diyakini bisa terus bertambah mengingat APG di Hangzhou, Cina akan bergulir hingga 28 Oktober 2023.&nbsp;“Saya melihat perolehan medali cukup baik, sesuai dengan target 10 besar yang sudah dicanangkan. Hari ini (hingga pukul 13.00 waktu setempat) kita mencapai tujuh besar,” ujar Angela dalam konferensi pers hybrid Kontingen Indonesia, Selasa siang.“Para (atlet) juara kita berhasil memberikan awal yang baik untuk Indonesia dengan perolehan medali emas sebanyak tiga medali, perak sebanyak empat medali, dan perunggu sebanyak lima medali. Sehingga total menjadi 12 medali,” tambah Angela.Pada hari kedua setelah upacara pembukaan Asian Para Games 2022, Indonesia menambah koleksi medali dari cabang olahraga (cabor) para atletik dan angkat berat (powerlifting), satu emas serta dua perak.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Cd_M_Angela_Tanoesoedibjo_dalam_jumpa_pers_APG_2022_di_Hangzhou_4a224784fe.jpg" alt="CdM Angela Tanoesoedibjo dalam jumpa pers APG 2022 di Hangzhou"><figcaption>CdM Angela Tanoesoedibjo berbicara dalam Press Conference Kontingen Indonesia Asian Para Games 2022 Hangzhou, 24 Oktober 2023. (Dok. NPC Indonesia)</figcaption></figure>Emas dipersembahkan sprinter Ni Made Arianti Putri pada nomor 100 meter putri T12. Tak hanya medali, atlet asal Bali ini juga sukses memecahkan rekor Asian Para Games dengan catatan waktu 12,52 detik.&nbsp;Sedangkan perak masing-masing disumbangkan Eko Saputra di nomor lari 100 meter putra T12 dan atlet powerlifting Ni Nengah Widiasih pada nomor 45 kg putri.Sementara emas pertama Skuad Merah Putih datang dari cabor para atletik melalui Saptoyogo Purnomo, yang mencatatkan waktu tercepat dalam nomor 400 meter putra T37, Senin (23/10/2023).Satu keping emas lainnya diraih lewat Maulana Rifky Yavianda. Atlet para renang Indonesia ini menjadi yang terbaik pada nomor 100 meter gaya punggung (backstroke) putra S12, Senin kemarin.Performa impresif yang diperlihatkan para atlet Merah Putih di Asian Para Games 2022 sejauh ini makin menumbuhkan optimisme Angela Tanosoedibjo, yang turut hadir di Hangzhou, bisa memenuhi target finis 10 besar, dengan mengantongi 19 emas.“Saya dan Mas Menteri (Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo), dua hari ini kami berkunjung ke beberapa cabang olahraga. Kami berbincang dengan para atlet dan pelatih. Kami melihat mereka semangat. Jadi, kami yakin Indonesia bisa berjuang, mendapatkan peringkat yang makin tinggi,” ujar Angela.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Wql3nm1pVok?si=kCZkR8YERa4M69IH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

CdM Indonesia Angela Tanoesoedibjo optimistis Kontingen Merah Putih mampu penuhi target yang sudah dicanangkan di Asian Para Games 2022.  

Asian Para Games 2022: CdM Angela Tanoesoedibjo Sebut Raihan Medali Indonesia On Track

SKOR.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memastikan Pemerintah Indonesia&nbsp; akan menyiapkan bonus bagi atlet penyumbang medali dalam Asian Para Games (APG) 2022 Hangzhou.Hal tersebut disampaikan Menpora Dito usai menyaksikan pertandingan cabang olahraga (cabor) para angkat berat (powerlifting) di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, Cina, Selasa (24/10/2023).&nbsp;Dalam kesempatan itu, atlet powerlifting Indonesia Ni Nengah Widiasih&nbsp; menyabet medali perak di nomor 45 kg putri. Ia mengangkat berat total 98 kg dan hanya kalah dari wakil tuan rumah, Zhe Cui (115 kg). &nbsp;&nbsp;“Untuk Asian Para Games, bonus sudah disiapkan. Biasanya kebijakan Presiden Indonesia Joko Widodo. Nanti apakah bonusnya akan ditambahkan atau bagaimana, terutama kalau melewati target,” ungkap Dito.Sejauh ini, performa Kontingen Indonesia dalam Asian Para Games 2022 masih sesuai dengan target. Menpora Dito Ariotedjo optimistis, Skuad Merah Putih mampu mencapai objek yang sudah ditetapkan.“Dari progres, ini sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Targetnya belum ada yang meleset, jadi tetap kit berdoanya target bisa melesat ke atas. Ayo kita terus dukung dan doakan semoga Kontingen Indonesia mampu memberikan yang terbaik,” kata Menpora Dito.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Menpora_dan_Cd_M_di_Venue_Para_Powerlifting_99f3a691e2.jpg" alt="Menpora dan CdM di Venue Para Powerlifting"><figcaption>Menpora Dito Ariotedjo (tengah) bersama CdM Kontingen Indonesia Angela Tanoesoedibjo berbincang dengan atlet powerlifting Ni Nengah Widiasih usai pertandingan Asian Para Games 2022 di Hangzhou, 24 Oktober 2023. (Dok. NPC Indonesia)</figcaption></figure>Guna memenuhi pencapaian itu, Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk APG 2022 Angela Tanoesoedibjo memastikan semua atlet Merah Putih yang berlaga di Hangzhou dalam kondisi prima dan siap bertanding.“Kami terus berkoordinasi dengan pelatih terkait kondisi atlet yang sangat baik. Setelah pertandingan wajar ada cedera atau cedera yang kambuh, tapi pemulihan terus dilakukan,” Angela menjelaskan.Hingga Selasa siang, Indonesia masih menempati peringkat ketujuh dalam klasemen perolehan medali sementara Asian Para Games 2022.&nbsp;Skuad Merah Putih telah mengoleksi total 12 medali, dengan rincian tiga emas, empat perak, serta lima perunggu. Tentu saja raihan tersebut masih bisa terus bertambah.Pada Asian Para Games 2022, Kontingen Indonesia ditargetkan bisa mencapai posisi 10 besar perolehan medali. Sebanyak 19 emas, 23 perak, dan juga 25 perunggu diharapkan bisa dibawa pulang ke Tanah Air.&nbsp; &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Wql3nm1pVok?si=GjBR09sUcjs04qQ2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Menpora Dito Ariotedjo memastikan Pemerintah Indonesia akan menyiapkan bonus bagi atlet peraih medali di APG 2022 Hangzhou.

Asian Para Games 2022: Menpora Jamin Pemerintah Siapkan Bonus untuk Peraih Medali

SKOR.id – Cabang olahraga (cabor) para atletik kembali mempersembahkan medali emas bagi Kontingen Indonesia dalam Asian Para Games (APG) 2022 Hangzhou, Selasa (24/10/2023) pagi.Emas diraih oleh Ni Made Arianti Putri dari nomor lari 100 meter T12 putri. Dalam lomba yang berlangsung di Huanglong Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, ia finis tercepat dengan catatan waktu 12,52 detik.Arianti mengungguli pelari India, Simran, yang mendapat perak dengan membukukan waktu 12,68 detik. Sedangkan perunggu menjadi milik wakil tuan rumah Cina, Shen Ya Qin (12,78 detik). &nbsp;Dalam prosesnya, Made Arianti juga berhasil mematahkan rekor Asian Para Games, yang sebelumnya dipegang oleh atlet Negeri Tirai Bambu, Zhou Guo Hua, yakni 12,56 detik.&nbsp;“Alhamdulillah pada pagi hari ini para atletik bisa menambah medali. Medali emas yang diraih Arianti merupakan sebuah kejutan,” ujar pelatih para atletik Indonesia Slamet Widodo keterangan resminya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Ni_Made_Arianti_Putri_kiri_saat_berlomba_di_Asian_Para_Games_2022_28579013b7.jpg" alt="Ni Made Arianti Putri (kiri) saat berlomba di Asian Para Games 2022"><figcaption>Ni Made Arianti Putri (kiri) saat berlomba dalam nomor lari 100 meter T12 putri di Asian Para Games 2022 Hangzhou, 24 Oktober 2023. (Dok. NPC Indonesia)</figcaption></figure>“Untuk Arianti memang benar-benar kejutan karena awalnya dia hanya ditargetkan merebut medali perunggu, tetapi justru dia mampu meraih medali emas,” Slamet menambahkan.Emas yang direngkuh Ni Made Arianti Putri menjadi yang kedua dari cabor para atletik. Sehari sebelumnya atau Senin (23/10/2023), emas pertama berhasil disumbang Saptoyogo Purnomo dari lari 400m T37 putra. &nbsp;Selain emas, para atletik Merah Putih juga sukses menyabet medali perak pada Selasa pagi, yang diraih melalui sprinter Eko Saputra. Ia finis kedua dalam nomor lari 100m T12 dengan torehan waktu 11,22 detik.Eko hanya kalah cepat dari peraih emas, yakni atlet Iran, Mehrdad Mordadi, yang membukukan waktu 11,17 detik. Sedangkan perunggu disabet wakil Jepang, Daiki Ishiyama, dengan catatan 11,36 detik.“Medali perak yang diraih Eko telah sesuai dengan apa yang ditargetkan kepadanya,” Slamet Widodo menjelaskan.Sementara itu, Eko Saputra justru mengaku terkejut bisa mendongkrak target yang ditetapkan, yakni hanya medali perunggu. Namun pada kenyataannya ia mampu mempersembahkan perak.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CyxC5a_pLEu"></oembed></figure>“Target awal saya medali perunggu, mungkin target itu cukup berat karena lawan-lawan saya juga sangat berat. Tetapi saya optimistis dan bersyukur bisa mendapat medali perak,” tutur Eko.“Saya bertrima kasih atas doa semua masyarakat Indonesia, terima kasih kepada Ketua Umum NPC Indonesia, Pak Senny Marbun, dan terima kasih kepada pelatih.”“Saya juga berterima kasih kepada keluarga saya, anak dan istri, dan yang paling penting berterima kasih kepada Allah atas prestasi ini.”Raihan medali perak di Asian Para Games 2022 tentu makin mendongkrak kepercayaan diri Eko untuk berlari dan mencapai target finis di bawah 10 detik pada masa mendatang.Hingga berita ini diturunkan, Kontingen Indonesia telah mendulang total 11 medali, masing-masing tiga emas, tiga perak, dan enam lima perunggu. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KW39pkRoMNs?si=xcmNckIvbkRQ7n_V" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Cabor para atletik menyumbang medali emas lewat Ni Made Arianti Putri dan perak melalui Eko Saputra di APG 2022, Selasa (24/10/2023).  

Asian Para Games 2022: Ni Made Arianti Tambah Emas bagi Indonesia

SKOR.id - Penampilan impresif ditunjukkan atlet para-renang Indonesia, Mualana Rifky Yavianda, kala sukses menyabet medali emas Asian Para Games 2022.Maulana Rifky Yavianda meraih medali emas Asian Para Games 2022 dari nomor 100 meter gaya punggung putra klasifikasi S12 pada Senin (23/10/2023).Tampil di Hangzhou Olympic Sports Centre Aquatic Sports Arena, Maulana Rifky Yavianda mampu finis terdepan dengan catatan waktu 1 menit 3,55 detik.Atlet 21 tahun itu finis lebih cepat 6,4 detik atas Jahan Abadi Mohammadhossein Karimi (Iran) yang finis kedua.Sedangkan perunggu nomor ini jadi milik atlet para-renang Kazakhstan, Roman Potapov, dengan catatan waktu 1 menit 10,25 detik.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CyvmFDaJugU"></oembed></figure>Selain berbuah medali emas Asian Para Games 2022, catatan waktu yang dibukukan Rifky ternyata juga memecahkan rekor Asia untuk nomor gaya punggung putra klasifikasi S12.Rifky tentu merasa bahagia atas pencapaiannya tersebut. Apalagi ia sempat gugup menjelang lomba berlangsung“Perasaannya, Alhamdulillah bersyukur sudah diberi satu emas dan memecahkan rekor Asia,” ucap Rifky usai perlombaan.“Saya sedikit mengalami sedikit kendala saat persiapan menjelang lomba karena saya merasa gugup.”“Diharapkan ke depannya saya bisa menyumbangkan medali lagi,” pria kelahiran 10 Oktober 2002 itu melanjutkan.Sementara itu, ucapan syukur juga diungkapkan oleh Agni Herarta Anindya Satria selaku pelatih atas pencapaian Mualana Rifky Yavianda.“Alhamdulillah, ini kemenangan Indonesia, kemenangan kita semua. Saya ucapkan kasih kepada pemerintah dan NPC Indonesia atas suportnya,” kata Agni Herarta Anindya Satria.&nbsp;“Ini hasil yang baik untuk Rifky karena perjuangan untuk memecahkan rekor waktu terbaik pribadinya sekaligus memecahkan rekor Asia.”Maulana Rifky Yavianda sendiri merupakan wakil Indonesia kedua yang mampu meraih medali emas dalam gelaran Asian Para Games 2022.Beberapa jam sebelumnya, Saptoyogo Purnomo lebih dulu meraih medali emas dari Cabor para-atletik nomor 400 meter putra klasifikasi T37.Rangkaian kompetisi Asian Para Games 2022 sendiri masih akan berlangsung hingga Sabtu (28/10/2023) mendatang.Secara total, ada 566 medali emas yang bakal diperebutkan dari 22 Cabor/23 disiplin berbeda.Kontingen Indonesia sendiri ditargetkan bisa finis 10 besar di Asian Games 2022, sama seperti di dua edisi sebelumnya di Incheon 2014 dan Jakarta 2018.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/L9WaPmG4Z3M?si=saCs-Dv_514eEfNn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Mualana Rifky Yavianda meraih emas Asian Para Games 2022 dari Cabor para-renang nomor 100 meter gaya punggung putra klasifikasi S12.

Latest Articles - Asian Para Games 2022